Daftar Isi

Kriteria stunting menurut WHO adalah salah satu indikator penting untuk menentukan status gizi seorang anak.
WHO menentukan stunting sebagai suatu kondisi dimana tinggi badan seorang anak berada di bawah garis batas tinggi median populasi dalam suatu negara yang sebanding dengan usianya.
Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang terjadi pada anak-anak dan mengakibatkan konsekuensi jangka panjang pada pertumbuhan dan perkembangan mereka.
World Health Organization (WHO) memiliki kriteria yang jelas untuk menentukan apakah seorang anak mengalami stunting atau tidak.
Kriteria stunting menurut WHO yang perlu diketahui
Berikut adalah kriteria stunting menurut WHO
1. Tinggi badan untuk usia (HAZ)

Kriteria stunting menurut WHO yang pertama, tinggi badan anak dibandingkan dengan standar tinggi badan yang normal untuk usianya. Jika HAZ anak lebih kecil dari -2 SD, maka ia dikategorikan sebagai stunted.
Indeks Tinggi Badan untuk Usia (HAZ) menjadi salah satu cara untuk mengukur stunting pada anak-anak. HAZ mengukur perbedaan antara tinggi sebenarnya anak dan tinggi yang seharusnya anak tersebut miliki berdasarkan usianya dan standar tinggi median populasi.
Anak yang memiliki HAZ di bawah -2 standar deviasi dari median populasi dianggap terkena stunting. Ini berarti bahwa tinggi anak tersebut jauh di bawah rata-rata tinggi anak seusianya dan dapat menjadi indikasi adanya masalah gizi dan kesehatan.
Stunting bukanlah masalah yang hanya dialami oleh negara-negara berkembang saja, namun juga terjadi di negara-negara maju. Masalah stunting ini menunjukkan bahwa masih ada kendala yang harus diatasi untuk memastikan bahwa semua anak memiliki akses yang sama terhadap nutrisi yang cukup dan lingkungan yang sehat.
Oleh karena itu, WHO berupaya untuk memerangi stunting dan memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Tinggi badan rata-rata (Z-score)

Ini adalah perbedaan antara tinggi badan sebenarnya anak dan tinggi badan rata-rata untuk usianya. Jika Z-score lebih kecil dari -2, maka anak dikategorikan sebagai stunted.
Tinggi badan rata-rata (Z-score) adalah salah satu kriteria yang digunakan oleh World Health Organization (WHO) untuk menentukan stunting pada anak. Z-score adalah perbedaan antara tinggi badan anak dan tinggi badan rata-rata dari anak seusia yang sama dalam populasi referensi WHO. Jika Z-score anak berada di bawah -2, maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut stunted.
Menurut WHO, stunting adalah salah satu bentuk malnutrisi kronis yang ditandai dengan tinggi badan yang tidak memenuhi potensinya. Stunting dapat terjadi karena kombinasi faktor internal dan eksternal, seperti kurang gizi, infeksi berulang, dan lingkungan yang tidak bersih.
Menentukan stunting dengan menggunakan Z-score membantu dalam identifikasi dini dan intervensi untuk membantu anak mencapai tinggi badan yang seharusnya.
Hal ini penting karena stunting dapat mempengaruhi kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan anak, dan memiliki dampak jangka panjang pada produktivitas dan kualitas hidup.
Oleh karena itu, kriteria stunting menurut WHO ini sangat penting untuk memastikan bahwa anak memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.
3. Indeks masa tubuh

Indeks masa tubuh adalah perbandingan antara berat badan dan tinggi badan. Indeks masa tubuh yang rendah menunjukkan bahwa anak kekurangan gizi dan mungkin stunted.
Indeks masa tubuh adalah salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan tingkat stunting pada seorang anak. WHO menggunakan indeks masa tubuh sebagai salah satu indikator kesehatan dan nutrisi pada anak.
Indeks masa tubuh adalah perbandingan antara berat dan tinggi seorang individu, dan dapat dihitung dengan rumus Body Mass Index (BMI).
Anak yang memiliki indeks masa tubuh yang rendah dapat dikategorikan sebagai stunted jika mereka memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia mereka.
Anak yang stunted biasanya memiliki masalah dengan pertumbuhan dan perkembangan, karena mereka tidak memiliki nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh mereka.
WHO menggunakan standar WHO Growth Reference untuk menentukan tingkat stunting pada anak. Standar ini menggunakan tinggi dan berat rata-rata anak dalam populasi sebagai acuan untuk menentukan tingkat stunting.
Jika anak memiliki indeks masa tubuh di bawah standar WHO Growth Reference, mereka dapat dikategorikan sebagai stunted.
Untuk mengatasi masalah stunting, sangat penting bagi anak untuk memperoleh nutrisi yang cukup dan menerima perawatan kesehatan yang tepat.
Pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan keluarga harus bekerja sama untuk memastikan bahwa anak memperoleh nutrisi yang baik dan mendapatkan akses layanan kesehatan yang memadai.
Dengan menggunakan kriteria ini, WHO membantu pemerintah dan masyarakat untuk memahami tingkat stunting pada anak dan mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini.
Program gizi dan kesehatan, pendidikan, dan lingkungan yang baik sangat penting untuk membantu mengurangi tingkat stunting dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang optimal. Kamu bisa konsultasi mengenai gizi anak disini.
Kesimpulan dari kriteria stunting menurut WHO
Kesimpulan dari kriteria stunting menurut WHO adalah bahwa stunting adalah kondisi ketika seorang anak memiliki tinggi badan yang sangat rendah untuk usianya.
WHO menggunakan tinggi badan untuk usia (HAZ) dan tinggi badan rata-rata (Z-score) sebagai indikator stunting. Indeks masa tubuh juga dapat digunakan sebagai indikator stunting, meskipun lebih jarang digunakan.
Dalam memastikan stunting, penting untuk memperhatikan bahwa stunting adalah hasil dari kombinasi faktor-faktor internal dan eksternal, seperti nutrisi dan lingkungan.
Oleh karena itu, pencegahan dan pengobatan stunting membutuhkan pendekatan multi-sektor dan memperhatikan faktor-faktor ini.