6 Dampak Jangka Pendek Stunting, Sangat Penting!

Dampak jangka pendek stunting

Dampak jangka pendek stunting itu perlu diperhatikan dengan baik. Stunting adalah kondisi pertumbuhan terhambat pada anak akibat kekurangan gizi dan faktor lingkungan yang tidak sehat. Kondisi ini dapat memiliki Dampak Jangka Pendek Stunting yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan anak.

Apa saja dampak jangka pendek stunting?

Berikut beberapa dampak jangka pendek dari stunting:

1. Berat badan lahir rendah

Stunting dapat memiliki dampak jangka pendek yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan anak, salah satunya adalah berat badan lahir rendah. 

Berat badan lahir rendah adalah kondisi di mana bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram, dan dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk stunting pada ibu.

Dampak jangka pendek dari stunting pada ibu yang dapat menyebabkan berat badan lahir rendah pada bayi antara lain:

  • Risiko gangguan pernapasan: 

Bayi dengan berat badan lahir rendah lebih rentan terhadap masalah pernapasan, seperti sindrom gangguan pernapasan akut (SGPA) atau gangguan pernapasan lainnya.

  • Risiko hipoglikemia: 

Saat bayi lahir dengan berat badan rendah bisa mengalami hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah) karena pasokan nutrisi yang kurang.

  • Risiko gangguan suhu tubuh:

Bayi dengan berat badan lahir rendah lebih sulit untuk mempertahankan suhu tubuh normal dan dapat mengalami hipotermia.

  • Risiko masalah pertumbuhan dan perkembangan: 

Bayi dengan berat badan lahir rendah lebih rentan mengalami stunting dan masalah pertumbuhan dan perkembangan di kemudian hari.

Oleh karena itu, stunting pada ibu dapat memiliki dampak jangka pendek yang signifikan pada kesehatan dan perkembangan bayi, termasuk risiko berat badan lahir rendah. 

Upaya pencegahan dan penanganan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah stunting pada ibu dan bayi, termasuk dengan memperhatikan asupan gizi yang cukup selama kehamilan dan memberikan perawatan medis yang baik pada ibu dan bayi selama masa kehamilan dan persalinan.

2. Infeksi saluran pernapasan

Stunting pada anak-anak dapat memiliki dampak jangka pendek yang signifikan pada kesehatan, termasuk meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan. 

Infeksi saluran pernapasan adalah infeksi yang terjadi pada bagian saluran napas, seperti hidung, tenggorokan, bronkus, dan paru-paru juga merupakan dampak jangka pendek stunting.

Beberapa dampak jangka pendek stunting yang dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak antara lain:

  • Fungsi kekebalan pada tubuh menurun: 

Stunting dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh dan membuat anak lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran pernapasan.

  • Gizi yang buruk: 

Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami kekurangan nutrisi, terutama protein, vitamin A, dan zat besi, yang dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.

  • Kurangnya akses ke perawatan kesehatan: 

Anak-anak yang mengalami stunting mungkin kurang mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai, termasuk vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan berkala, yang dapat membantu mencegah infeksi saluran pernapasan.

Infeksi saluran pernapasan dapat berdampak buruk pada anak-anak, terutama pada yang mengalami stunting. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat infeksi saluran pernapasan antara lain pneumonia, infeksi telinga, dan sinusitis. 

Upaya pencegahan dan penanganan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah stunting dan risiko infeksi saluran pernapasan pada anak. 

Upaya pencegahan termasuk memberikan asupan gizi yang cukup, pemberian vaksinasi yang tepat, dan menjaga kebersihan lingkungan. 

3. Masalah perkembangan otak

Stunting pada anak-anak dapat memiliki Dampak Jangka Pendek Stunting yang signifikan pada kesehatan, termasuk masalah perkembangan otak. 

Perkembangan otak pada anak terjadi dengan sangat cepat selama 1.000 hari pertama kehidupan, yang merupakan periode penting untuk perkembangan fisik dan mental.

Beberapa dampak jangka pendek stunting yang dapat memengaruhi perkembangan otak pada anak antara lain:

  • Kekurangan nutrisi: 

Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami kekurangan nutrisi, seperti protein, vitamin A, zat besi, dan yodium, yang penting untuk perkembangan otak yang sehat.

  • Kurangnya asupan energi: 

Anak yang mengalami stunting mungkin tidak mendapatkan asupan energi yang cukup, yang dapat memengaruhi fungsi otak.

  • Faktor lingkungan yang buruk: 

Anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang baik, seperti lingkungan yang tidak higienis, dapat memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami infeksi yang dapat memengaruhi perkembangan otak.

Stunting dapat berdampak pada perkembangan otak pada anak dengan beberapa cara, seperti memengaruhi kualitas dan kuantitas sinapsis yang dibentuk di otak. Sinapsis adalah hubungan antara sel-sel saraf di otak yang penting untuk proses pembelajaran dan memori. 

Jika anak mengalami stunting, kemampuan otaknya untuk membentuk sinapsis yang sehat dan berkualitas dapat terganggu.

Upaya pencegahan dan penanganan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah stunting dan masalah perkembangan otak pada anak. Upaya pencegahan termasuk memberikan asupan gizi yang cukup, termasuk protein, vitamin A, zat besi, dan yodium, serta memastikan bahwa anak mendapatkan asupan energi yang cukup. 

4. Masalah pencernaan

Stunting pada anak-anak dapat memiliki Dampak Jangka Pendek Stunting yang signifikan pada kesehatan, termasuk masalah pencernaan. Anak yang mengalami stunting dapat mengalami masalah dalam menyerap nutrisi dan mengalami masalah pencernaan yang mempengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan.

Beberapa dampak jangka pendek stunting yang dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan pada anak antara lain:

  • Penyerapan nutrisi yang buruk: 

Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami kesulitan dalam menyerap nutrisi dari makanan yang mereka konsumsi. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh mereka, termasuk organ pencernaan.

  • Masalah pada lambung dan usus: 

Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami masalah pada lambung dan usus, seperti sakit perut, sembelit, atau diare. Hal ini dapat memengaruhi kesehatan mereka secara keseluruhan dan menyebabkan ketidaknyamanan.

  • Risiko lebih tinggi terkena infeksi: 

Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan mereka. Infeksi pada saluran pencernaan dapat menyebabkan diare dan muntah-muntah, yang dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit penting.

Upaya pencegahan dan penanganan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah stunting dan masalah pencernaan pada anak. 

Upaya pencegahan termasuk memberikan asupan gizi yang cukup dan memastikan anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, serta memastikan bahwa mereka terhindar dari infeksi yang dapat mempengaruhi kesehatan pencernaan mereka. 

5. Penurunan daya tahan tubuh

Stunting pada anak-anak dapat memiliki Dampak Jangka Pendek Stunting yang signifikan pada kesehatan, termasuk penurunan daya tahan tubuh. Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi, dan kemampuan tubuh mereka untuk melawan infeksi dapat menjadi terganggu.

Beberapa dampak jangka pendek stunting yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh pada anak antara lain:

  • Gangguan pada sistem imun: 

Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami gangguan pada sistem imun mereka. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit.

  • Kekurangan nutrisi: 

Anak yang mengalami stunting mungkin mengalami kekurangan nutrisi, seperti zat besi, seng, dan vitamin A. Kekurangan nutrisi ini dapat memengaruhi fungsi sistem imun dan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi.

  • Risiko lebih tinggi terkena infeksi: 

Anak yang mengalami stunting mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan dan diare. Infeksi ini dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh dan membuat anak lebih rentan terhadap penyakit lain.

Stunting dapat berdampak pada daya tahan tubuh pada anak dengan beberapa cara, seperti memengaruhi produksi sel darah putih yang berfungsi dalam melawan infeksi dan pembentukan antibodi yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi. 

Jika produksi sel darah putih dan pembentukan antibodi terganggu karena stunting, maka anak mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terkena infeksi dan sakit.

Upaya pencegahan dan penanganan yang tepat harus dilakukan untuk mencegah stunting dan penurunan daya tahan tubuh pada anak. 

Upaya pencegahan termasuk memberikan asupan gizi yang cukup dan memastikan anak mendapatkan makanan yang sehat dan bergizi, serta memastikan bahwa mereka terhindar dari infeksi yang dapat mempengaruhi daya tahan tubuh mereka. 

6. Gangguan pertumbuhan gigi dan tulang

Dampak jangka pendek dari stunting pada anak-anak juga dapat mempengaruhi pertumbuhan gigi dan tulang. Dampak Jangka Pendek Stunting dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan tulang pada beberapa cara, di antaranya:

  • Kekurangan nutrisi: 

Stunting biasanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi, seperti protein, kalsium, dan vitamin D. Kekurangan nutrisi tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tulang dan gigi pada anak-anak.

  • Keterlambatan perkembangan: 

Anak-anak yang mengalami stunting seringkali mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan, termasuk pertumbuhan gigi dan tulang. 

Hal ini dapat menyebabkan gigi dan tulang tidak berkembang dengan normal dan memengaruhi kesehatan gigi dan tulang pada anak-anak.

  • Masalah gizi buruk: 

Anak-anak yang mengalami stunting juga dapat mengalami masalah gizi buruk, yang dapat memengaruhi kesehatan gigi dan tulang. 

Masalah gizi buruk dapat menyebabkan gigi dan tulang tidak berkembang dengan normal dan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan kerusakan.

Pencegahan dan penanganan stunting sangat penting untuk mencegah gangguan pertumbuhan gigi dan tulang pada anak-anak. Memberikan asupan gizi yang cukup dan seimbang, seperti protein, kalsium, dan vitamin D, sangat penting untuk mencegah stunting dan mempromosikan pertumbuhan gigi dan tulang yang sehat. 

Selain itu, perawatan gigi dan kesehatan tulang yang baik juga sangat penting untuk mencegah masalah gigi dan tulang pada masa dewasa.

Kesimpulan dari dampak jangka pendek stunting

Dampak Jangka Pendek Stunting pada anak sangat berbahaya dan dapat berdampak pada kesehatan dan perkembangan anak di kemudian hari. Oleh karena itu, diperlukan upaya pencegahan dan penanganan yang tepat untuk mengatasi stunting pada anak.

Dengan memperhatikan asupan gizi yang baik dan kondisi lingkungan yang sehat, diharapkan anak dapat tumbuh sehat dan berkembang optimal secara fisik dan kognitif. Dan jika kalian ingin mengetahui info mengenai gizi bisa klik link ini.

Leave a Comment