5 Ciri-Ciri Bayi Stunting, Perlu Dicatat

Ciri-ciri bayi stunting

Ciri-ciri bayi stunting adalah tanda-tanda atau gejala yang menunjukkan bahwa seorang bayi atau anak mengalami kondisi stunting. 

Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan bayi terhambat dan tidak sesuai dengan usianya. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang cukup pada masa-masa pertumbuhan awal, atau bisa juga disebabkan oleh penyakit infeksi atau lingkungan yang tidak sehat. 

Stunting pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti penurunan IQ, masalah perkembangan kognitif, dan risiko tinggi terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.

Berikut ini adalah ciri-ciri bayi stunting yang perlu kamu ketahui:

1. Berat badan yang rendah untuk usia dan tinggi

Berat badan yang rendah untuk usia dan tinggi badan adalah salah satu ciri-ciri bayi stunting yang paling umum. Hal ini terjadi ketika pertumbuhan dan perkembangan bayi terhambat akibat kekurangan nutrisi yang cukup, sehingga tubuh tidak dapat mencapai tinggi dan berat badan yang normal untuk usia dan tinggi badannya.

Ciri-ciri bayi stunting pada, berat badan seringkali tidak sesuai dengan usia dan tinggi badan. Misalnya, bayi yang berusia 6 bulan dengan tinggi badan 65 cm seharusnya memiliki berat badan sekitar 7,5-8 kg. 

Namun, pada bayi stunting, berat badannya mungkin jauh di bawah batas normal ini, misalnya hanya sekitar 5-6 kg. Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan bayi tidak sesuai dengan perkembangannya, yang mengindikasikan adanya masalah pertumbuhan.

Penyebab utama stunting pada bayi adalah kekurangan nutrisi, terutama protein, zat besi, vitamin A, dan seng. 

Kekurangan nutrisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pola makan yang tidak seimbang, kurangnya asupan makanan bergizi, atau masalah kesehatan yang mempengaruhi penyerapan nutrisi.

Stunting pada bayi dapat berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan mereka di masa depan. Bayi yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan perkembangan, gangguan kecerdasan, dan masalah kesehatan lainnya di kemudian hari. Oleh karena itu, penting untuk mencegah stunting pada bayi dengan memberikan asupan nutrisi yang seimbang dan cukup sejak dini serta mengetahui tentang ciri-ciri bayi stunting.

Jika bayi kamu mengalami stunting, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan perawatan dan penanganan yang tepat. 

Dokter dapat memberikan saran tentang asupan nutrisi yang tepat untuk membantu bayi tumbuh dengan sehat dan normal, serta melakukan pemeriksaan dan pemantauan secara teratur untuk memastikan pertumbuhan bayi berjalan dengan normal.

2. Kepala yang terlihat lebih besar dari tubuhnya 

Kepala yang terlihat lebih besar dari tubuhnya adalah salah satu ciri-ciri bayi stunting yang mungkin terlihat jelas. Hal ini terjadi karena perkembangan otak pada bayi tidak terhambat seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. 

Otak bayi terus berkembang meskipun tubuhnya mengalami stunting, sehingga ukuran kepala bayi menjadi lebih besar relatif terhadap tubuhnya.

Kepala bayi yang terlihat lebih besar dari tubuhnya dapat dilihat melalui pemeriksaan fisik. Biasanya, dokter akan melakukan pengukuran lingkar kepala bayi dan membandingkannya dengan standar normal untuk usia dan jenis kelamin bayi. 

Jika lingkar kepala bayi berada di bawah batas normal untuk usianya, namun terlihat lebih besar dari ukuran tubuh yang seharusnya, maka itu dapat menjadi indikator adanya ciri-ciri bayi stunting.

Stunting pada bayi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, disebabkan oleh kekurangan nutrisi, terutama protein, zat besi, vitamin A, dan seng. Kekurangan nutrisi ini mempengaruhi pertumbuhan seluruh tubuh bayi, termasuk otaknya. 

Jika otak bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, maka perkembangan otaknya akan terhambat, sehingga bisa terlihat dari ukuran kepala yang lebih besar relatif terhadap tubuhnya.

Kepala yang terlihat lebih besar dari tubuhnya dapat menimbulkan masalah kesehatan pada bayi, seperti risiko terjadinya penekanan pada otak, masalah penglihatan, dan masalah pendengaran. 

Oleh karena itu, penting untuk mencegah stunting pada bayi dengan memberikan asupan nutrisi yang seimbang dan cukup sejak dini, serta memantau pertumbuhan bayi secara teratur.

3. Perut yang kembung dan kecil 

Perut yang kembung dan kecil pada bayi stunting adalah ciri-ciri lain dari kondisi stunting pada bayi. Stunting terjadi ketika bayi atau anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, sehingga pertumbuhan fisiknya terhambat. Ketika bayi mengalami stunting, biasanya organ dalam tubuhnya, seperti perut, tidak tumbuh sebagaimana mestinya.

Perut yang kembung pada bayi stunting disebabkan oleh kelebihan gas di dalam perut. Bayi stunting sering mengalami masalah pencernaan, seperti sembelit atau diare, karena kurangnya asupan nutrisi dan kualitas makanan yang buruk. 

Hal ini menyebabkan gas yang terbentuk di dalam perut tidak dapat dikeluarkan dengan mudah, sehingga perut bayi menjadi kembung.

Selain itu, perut bayi stunting juga cenderung terlihat kecil karena organ dalam tubuhnya tidak tumbuh sebagaimana mestinya. 

Bayi yang mengalami stunting cenderung memiliki lemak tubuh yang lebih sedikit, sehingga perutnya terlihat lebih kecil dan cenderung cekung.

Perut yang kembung dan kecil pada bayi stunting dapat berdampak negatif pada kesehatan bayi, seperti menimbulkan ketidaknyamanan, sakit perut, dan gangguan pencernaan. 

Selain itu, stunting juga dapat berdampak buruk pada perkembangan otak, kognitif, dan motorik bayi, sehingga mempengaruhi kualitas hidup dan masa depan bayi.

4. Terlambat dalam perkembangan kognitif dan motorik

Keterlambatan dalam perkembangan motorik dan kognitif adalah salah satu ciri-ciri bayi stunting. Stunting terjadi ketika bayi atau anak mengalami kekurangan nutrisi yang cukup dalam jangka waktu lama, sehingga pertumbuhan fisiknya terhambat. 

Bayi stunting cenderung lebih pendek dan lebih ringan dari bayi sebaya mereka yang sehat.

Keterlambatan dalam perkembangan motorik mengacu pada penundaan dalam kemampuan bayi untuk mengontrol gerakan tubuh dan anggota badannya. 

Bayi stunting sering mengalami keterlambatan ini karena kekurangan nutrisi yang mempengaruhi perkembangan otot dan tulang mereka. Bayi stunting mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai merangkak, berjalan, atau melakukan gerakan fisik lainnya.

Sementara itu, keterlambatan dalam perkembangan kognitif mengacu pada penundaan dalam kemampuan bayi untuk memperoleh pengetahuan dan kemampuan berpikir. 

Bayi stunting cenderung mengalami keterlambatan ini karena kekurangan nutrisi yang mempengaruhi perkembangan otak mereka. Bayi stunting mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai berbicara, memahami bahasa, dan menyelesaikan tugas kognitif lainnya.

Keterlambatan dalam perkembangan motorik dan kognitif dapat berdampak negatif pada kualitas hidup dan masa depan bayi stunting. 

Keterlambatan ini dapat menghambat kemampuan belajar dan berinteraksi sosial, serta berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka. Selain itu, bayi stunting cenderung lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi, yang dapat memperburuk kesehatan mereka.

5. Sering sakit 

Sering sakit adalah salah satu ciri-ciri bayi stunting. Bayi stunting memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah karena mereka menerima asupan nutrisi yang tidak memadai, terutama protein dan zat besi. 

Kekurangan nutrisi tersebut membuat bayi stunting lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Kekurangan nutrisi juga dapat memengaruhi produksi sel darah putih dan antibodi, yang merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh. Bayi stunting cenderung mengalami penurunan jumlah sel darah putih dan antibodi, sehingga membuat mereka lebih mudah terinfeksi oleh bakteri dan virus.

Selain itu, bayi stunting cenderung tinggal di lingkungan yang tidak sehat dan kurang higienis, yang memperburuk kondisi mereka. Hal ini dapat menyebabkan penyebaran penyakit dan infeksi lebih mudah terjadi.

Sering sakit pada bayi stunting dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Bayi yang sering sakit cenderung kehilangan nafsu makan, sehingga mengalami kekurangan nutrisi yang lebih lanjut. 

Hal ini membuat kondisi stunting semakin buruk dan berdampak pada kemampuan bayi untuk tumbuh dan berkembang secara normal.

Kesimpulan dari ciri-ciri bayi stunting

Dari beberapa ciri-ciri bayi stunting yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa bayi stunting adalah bayi yang mengalami kekurangan nutrisi pada masa pertumbuhan dan perkembangannya. Ciri-ciri bayi stunting meliputi berat badan yang rendah untuk usia dan tinggi badan, kepala yang terlihat lebih besar dari tubuhnya, perut yang kembung dan kecil, keterlambatan dalam perkembangan motorik dan kognitif, serta sering sakit. Kamu juga bisa konsultasi kesehatan anak di website ini.

Untuk mencegah kondisi stunting pada bayi, penting untuk memberikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang sejak dini, serta menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal bayi.  

Leave a Comment